KERAJAAN-KERAJAAN DUNIA AKAN MENJADI MILIK TUHAN
(EKSPOSISI KITAB OBAJA 1:17-21)
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam sejarah dan perkembangannya, karya penyelamatan Allah terhadap umatNya sungguh menakjubkan dan luar biasa. Konsistensi Allah terhadap janjiNya tidak pernah memudar meskipun umatNya terus mengalami kemunduran, hal itu tercermin dalam sejarah penyelamatan Allah bagi Israel. Pelanggaran Israel seringkali membuat diri mereka sendiri terjerumus ke dalam kesulitan-kesulitan besar, diantaranya mendapat serangan-serangan dari para musuhnya. Bangsa-bangsa lain seringkali meremehkan Allah karena kebesaran dan kekuatan Allah tidak terpancar dalam diri bangsa Israel sebagaimana seharusnya sebagai umat kepunyaanNya.
Kitab Obaja memberikan sebuah gambaran kebesaran Allah dalam mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh umatNya, bahkan kekuatannya dalam menaklukkan bangsa-bangsa yang besar, bukan sekedar karena kebencianNya terhadap dosa bangsa-bangsa itu, namun juga memberitakan otoritasNya atas seluruh bangsa bahwa Dialah Allah atas Alam semesta. Kitab Obaja juga memberikan sebuah gambaran sosok nabi Obaja yang pemberani karena rasa takutnya akan Tuhan menjadikannya tidak meragukan kuasa Allah atas dirinya, kesetiaannya terhadap Tuhan, kerajinan dan rasa hormatnya menjadikannya sosok nabi yang patut diteladani oleh hamba Tuhan masa kini. Pemberitaannya tentang penghakiman Allah atas dunia juga menjadi topic penting di tengah banyaknya pengajaran eskatologi yang tidak alkitabiah
Pembahasan dalam tulisan ini bersifat tafsiran yang didasarkan pada prinsip hermenutis biblical sehingga diharapkan memberikan sebuah bahan diskusi dan pembelajaran untuk menemukan makna terdalam dari teks Firman Tuhan serta implikasinya bagi kehidupan kekeristenan masa ini.
BAB II
KERAJAAN-KERAJAAN DUNIA AKAN MENJADI MILIK TUHAN
EKSPOSISI KITAB OBAJA 1:17-21
A. Obaja Dan Zamannya.
Alkitab tidak memberikan keterangan sedikitpun mengenai identitas Obaja (Garis keturunan / kota dimana ia berasal) Obaja adalah nama yang umum di Israel, yang artinya :“Hamba yang melayani / mengabdi kepada Yahwe”.
Penanggalan pelayanannya di perkirakan antara 850-400 SM. Argumentasi penanggalan yang masuk akaladalah, tidak lama setelah kejatuhan Yerusalem(586 SM) ketika Edom bergembira karena kekalahan kota tersebut. Nabi- nabi lain juga menuding bahwa Edom berkomplot dengan Babel (Yeremia 49:7-22; Yeheskiel 25:12-14; 35:5-6).Terlebih lagi ada kemiripan antara Obaja dan Yeremia 49 menyarankan bahwa dua nabi itu mengambil dari sumber yang sama.Yeremia 49 mungkin sudah ada sebelum kitab Obaja karena kitab Obaja berisikan unsur-unsur pengharapan dan dorongan semangat yang lebih cocok untuk sebuah kitab yang ditulis dalam masa pembuangan, Sedangkan Yeremia 45 sama sekali tidak berisikan elemen pengharapan.
Pada tahun 586 SM, Allah menyerahkan Yehuda ketangan Babel di bawah kekuasaan Nebukadnezar (2Tawarik 36:11-21 ) Orang-orang Yehuda di buang ke tanah asing, jauh dari Yerusalem yang mereka cintai. Secara Psikologi, Emotional dan Spiritual mereka punya alasan untuk berputus asa (lihat Mzm. 89:51-52; 137; Kitab Ratapan) Dalam pembuangan, umat mengalami pengasingan dari Allah, bait suci,Yerusalem,Raja,Imam,tanah,dan semua berkat-berkat kovenan.Namun demikian, sisa yang saleh merespons nasihat-nasihat nabi untuk mencari Tuhan.Mereka mengingat apa yang hilang dari mereka dengan sungguh-sungguh mencari Tuhan saja untuk keselamatan mereka dan memohon Dia untuk memelihara mereka sebagai umat-Nya (Ratapan 5:21).
Bagi sisa umat itu, nubuatan Obaja adalah Jawaban Allah bagi doa-doa mereka. Mereka merindukan Allah, menantikan kasih dan keadilan-Nya dan bertanya-tanya kapankah Allah akan menghakimi bangsa Edom dan bangsa-bangsa lain. Mereka sangat merindukan tegaknya Kasih Allah dalam kuasa, keadilan, kebenaran dan damai sejahtera. Lalu semua kesalahan akan di bereskan.
B. Profil Nabi Obaja Menurut Kesaksian Firman Allah
1. Obaja Adalah Seorang Yang Takut Akan Tuhan Dan Memiliki Iman Yang Teguh.
Sekalipun Ia hidup dimasa pemerintahan raja Ahab, Seorang raja yang jahat dan didampingi oleh ratu yang jahat pula,yaitu ratu Izabel (1 Raj. 18:1-3) tapi imannya pada Tuhan tetap teguh.Karena ia takut akan Tuhan maka Kariernya diperhitungkan oleh Tuhan sehingga dalam Istana Raja Ahab, Obaja menduduki jabatanyang sangat tinggi, yaitu sebagai kepala istanadan menjadi orang kepercayaan raja saat itu.
Firman Tuhan mengatakan bahwa Obaja dalah orang yang sungguh-sungguh takut akan Tuhan. Bukan sekedar orang yang kelihatannya beriman, juga bukan orang yang sekedar takut akan Tuhan, tetapi sungguh-sungguh takut akan Tuhan “Takut akan Tuhan artinya menaruh hormat dan segan dengan di sertai Kasih dan ketaatan” (Baca : 1 raja-raja 18-3 ; bandingkan Amsal 8:13 ).
2. Obaja Adalah Seorang Yang Tidak Saja Beriman Tetapi Juga Seorang Yang Setia.
Ahab adalah seorang raja yang jahat dimata Tuhan, lebihjahat dari semua raja yang mendahuluinya. Tidak cukup dengan melakukan semua dosa yang dilakukan oleh Yerobeam, ia juga mengambil Izebel menjadi istrinya. Izebel berhasil membujuk Ahab untuk beribadah dan menyembah Baal serta membuat patung Asyera. Dalam lingkungan yang penuh dengan penyembahan berhala dengan atasan yang tidak memberikan contoh hidup yang benar,tokoh Obaja bisa tetap memelihara iman dan kesetiaanya pada Tuhan. Obaja tidak saja setia pada Tuhan tetapi ia percaya sekali bahwa Tuhan adalah Allah yang dapat melakukan hal-hal yang ajaib. Hal tersebut dapat diketahui ketikaia berkata kepada Nabi Elia ( Baca :2 Raja-raja 2:11 )
3. Obaja Adalah Seorang Yang Berani.
Ada penafsir yang memandang perbuatan Obaja dalam menyembunyikan nabi-nabi Tuhan serta mengurus makan dan minuman mereka secara diam-diam adalah suatu pelayanan yang pengecut. Mereka membandingkan ini dengan pelayan Elia yang berani bicara secara teang-terangan pada raja.
Apakah betul Obaja adalah seorang pelayan Tuhan yang pengecut ?justru sebaliknya, Obaja adalah seorang yang pemberani. Sesuai dengan namanya “Pelayan Yahweh” atau “Penyembah Yahweh”.Obaja telah menunjukkan keberaniannya. Ketika Izabel, permaisuri raja yang berkuasa memerintahkan untuk melenyapkan semua nabi-nabi Tuhan. Justru Obaja berupaya menyelamatkan mereka.Tindakan Obaja ini mempertaruhkan nyawanya. Jika ia sampai ketahuan menyembunyikan nabi-nabi Tuhan, ia bisa dibunuh dan lebih parah lagi, semua nabi-nabi Tuhan akan turut di bantai habis oleh Izabel. Obaja memang harus merahasiakan misi penyelamatannya.Tidak semua perbuatan yang berani harus dilakukan dengan cara-cara yang terang-terangan / nekat.
4. Obaja adalah seorang yang rajin.
Mengurusi makan dan minum seratus orang bukanlah suatu pekerjaan yang ringan. Dapat dipastikan, proyek penyembunyian seratus nabi-nabi Tuhan ini, adalah proyek yang tidak boleh diketahui banyak orang, sebab jika rahasia ini terbongkar akibatnya sangat fatal.
5. Obaja adalah orang yang memiliki rasa hormat yang tinggi.
Obaja sekalipun ia adalah seorang kepala istana ia tetap berlaku santun, hal ini terlihat ketika bertemu Elia, Obaja sujud dan bertanya dengan santun (Baca : 1 raja-raja 18:7).
C. Outline Kitab Obaja
Berita kitab Obaja secara garis besar adalah sebagai berikut[1] :
I. The Predictions of Judgment on Edom 1:1-9:13
II. The Reasons for Judgment on Edom 10:1-14:13
III. The Results of Judgment on Edom 15:1-16:17
IV. The Possession of Edom by Israel 17:1-21:20
Dari garis besar tersebut dapat pula dijabarkan secara rinci seperti berikut :
1. Pembalasan Dendam Tuhan Atas Esau (ay 1-16)
Dalam Jer 49:7-22, Jeremiah telah mengumumkan berita kehancuran Edom, namun dalam faktanya nubuatan itu digenapi pada zaman Obaja.inilah tema utama kitab ini, yang didengar Obaja dari Allah bahwa Ia akan membuat Israel menang dan menghancurkan musuh-musuhnya karena dosa mereka.paling tidak ada beberapa poin penting dalam bagian ini seperti kesombongan Edom (ay 3-4), Konfederasi Edom (ay 7), Kekerasan (ay 10), sukacita (ay 12), perampasan (ay 13) dan rintangan dalam pelarian (ay 14).pesta kemabukan (ay 16)[2]
2. Kemenangan dari Tuhan Bagi Yakob (ay. 17-21)
Satu kata sederhana dan pendek “tetapi” dalam ayat 17 merupakan poin penting, bahwa Allah berjanji untuk melindungi dan menjaga sion. Memang Israel telah berdosa dan tempat peribadahan mereka telah dihancurkan, namun Tuhan akan memulihkan dan menyucikannya kembali “rumah Yakob” bukan rumah Esau (orang-oranf Edom). Ayat 18 merupakan penyatuan dan restorasi bagi rumah Yusuf (suku selatan) dan rumah Yakob yang keduanya akan melawan Edom yang merupakan saat orang-orang Yahudi mengalami kemenangan besar.
D. Berita Kitab Obaja.
Sejarah rasa benci antara orang Yehuda dengan orang Edom sudah berabad-abad lamanyadan mempunyai akar dalam perbedaan antara Yakub(Israel) dan Esau (Edom).Sebagaimana diceritakan dalam Kejadian 25:23; 27:39-40, Tuhan telah menyatakan kepada Ribka bahwa dua bangsa ada didalam rahimnya; Esau dan Yakub akan berkembang menjadi bangsa Edom dan Israel.Edom ditentukan untuk menjadi hamba Israel, karena ketidakacuhan Esau terhadap hak kesulungannya.
Rasa benci itu dikobarkan lagi waktu orang Edom tidak mengizinkan orang Israel untuk melintasi tanah Edom, sesudah mereka keluar dari Mesir. (Bil 20:14-21),namun permohonan mereka ditolak, sehingga harus menelusuri jalan Gunung Hor dan mengelilingi tanah Edom. (21:4) Ditempat lain , bangsa Edom memberikan izin ketika Israel pindah dari Araba ke pegunungan Edom, melalui Zalmona dan funon ke Obot (Ul.2:2-8 ; Bil.33 :41-45).Sikap yang ditemukan dalam Kitab Suci terhadap Edom adalah Ambivalen; terkadang mereka diperlakukan sebagai “saudara” (Ul.23:7), dan terkadang tidak.
Sebagai perbandingan :Orang Moab dan Orang Amon secara tegas dilarang masuk jemaat Tuhan, dan bahkan hingga sepuluh generasi, namun Edom diizinkan masuk setelah generasi ke tiga (Ul.23:8)
Sejarah perjalanan Israel mencatat, bahwa mulai dari raja Daud, selanjutnyaraja-raja Israel dan Yehuda selalu memperlakukan tanah Edom sebagai jajahan; Walaupun orang Edom sering memberontak (2 raja-raja 16:5-6). Raja Daud menaklukan Bangsa Edom (2Sam.8:13-14).Selama masa pemerintahan salomo bangsa Edom membuat kekacauan dibawah pimpinan Hadad (1 Raj.11:14-25). Mareka melawan Yehuda selama pemerintahan Yosafat ( 873-848 SM) namun terpukul mundur dan menjadi negara taklukan Yehuda ( 2 Tawarik20; lihat 1 Raja-raja 22:47 ). Mereka memberontak di zaman anak Yosafatyakni Yoram sewaktu menjadi raja Yehuda ( 848-841 SM ), yang tidak berhasil menghentikan pemberontakan tersebut ( 2 Raja-raja 8:20-22; 2Tawarik 21:8-10 ). Yehezkiel melukiskan hubungan itu sebagai, “permusuhan yang turun temurun” (Baca = Yeheskiel 35:5 ).Dalam masa sebelum pembuangan itu, para nabi juga mencelah Edomterus menerus ( misalnya Yesaya 34:5,Yeremia 49:7-22; Yoel 3:19; Amos 1:11-12 ).
Bangsa Edom menjadi lebih dikenal sebagai bangsa Idumea.Idumea dan Orang Idumea mengacu kepada teritorial Edom yang diambil dari selatan Yehuda setelah kaum Yehuda diasingkan ke Babel. Bangsa Nabat memaksa bangsa Edom untuk meninggalkan Edom dan mendapatkan perlindungan dari Yehuda.Pada abad ke – 2 Yudas Makabe berperang melawan bani Esau di daerah Idumea.Kekalahan besar ditimpakan Yudas kepada mereka, mereka direndahkan dan dirampasinya. (1 Makabe 5:1-3,65).Herodes Agung menelusuri leluhurnya sampai ke bangsa Idumea yang bertobat. Dalam perang Yahudi, Yosefus menggambarkan bagaimana bangsa Edom memihak kaum Zealot melawan “pendudukan“ Yahudi dan membantai lebih dari 20.000 penduduk Yerusalem yang kesemuanya demi “sebuah kemerdekaan”. Dengan kejatuhan Yerusalem pada tahun 70, bangsa Edom tidak lagi tercatat dalam sejarah.
HASIL EKSPOSISI
1. Kerajaan-Kerajaan Dunia Akan Menjadi Milik Tuhan
Kitab Obaja merupakan kitab profetis yang sangat pendek. Nubuat pendek ini ditujukan khususnya untuk melawan Edom karena keangkuhan dan kebencian mereka terhadap “saudara” mereka, yaitu Yakub(Baca = Obaja 1:10 bandingkan Amsal 1:11 ). Bangsa Edom bersukacita ketika malapetaka di jatuhkan atas bangsa Yehuda ( Baca = Obaja 1: 11-12 ). Mereka berkomplot dengan Babel dengan cara menjebak Yehuda di daerah persimpangan. Mereka secara terang-terangan bersukacita melihat malapetaka Yehuda dan bersorak bagi Babel. Begitu hebat kedengkian mereka terhadap Yehuda dan melonjak gembira ketika Yerusalem di jarah dan di nodai oleh tentara Babel.Mereka tidak memperdulikan kehidupan umat yahudi yang sengsara.
Semangat kefanatikan yang di perlihatkan Edom sepanjang krisis Yehuda tidak memperoleh tempat dalam kerajaan Allah. Obaja memberikan gambaran yang sangat detail tentang betapa Edom begitu bergembira, bersorak, dan berpesta pora ketika Yahwe mempermalukan umatnya sendiri dan bagaimana umat-Nya sendiriakan di hancurkan tanpa belas kasihan ( ayat 10,15-16; 18-19 ).Namun demikian nubuat tersebut tidak boleh dibatasi hanya untuk Edom, sebab Edom merupakan wakildari semua bangsa yang bermusuhan dengan Tuhan dan menentang penegakan kerajaan-Nya di muka bumi ( Yesaya 34:1-2,6; Yoel 3:19; Amos 9:12 )perhatikan bagaimana Obaja memperluas penglihatansemula tentang kejatuhan Edom, sehingga meliputi semua bangsa juga. (ayat 15-16)kepemilikan tanah yang dijanjikan (ayat 19-21) di buat lebih konkrit melalui gambar yang eksplisit tentang tanah itu, perbatasannya. Dan pemulihan dari pembuangan. Penghakiman Allah atas Edom menyimbolkan kemenangan Allah atas bangsa-bangsa, seperti yang di tuliskan oleh Calvin“Inilah yang di maksudkan oleh sang nabi untuk saat ini, ketika Ia menjanjikan umat Yahudi warisan yang telah mereka hilangkan, Allah kemudian memperluas wilayah garis perbatasan Yudea. Karna itu Ia memperlihatkan bahwa mereka tidak boleh hanya di pulihkan hingga ke kondisi mereka semula, melainkan bahwa kerajaan itu akan meningkat dalam kemegahannya dan kekayaannya, ketika Kristus datang”.
Berita penghakiman atas musuh-musuh Yehuda merupakan berita yang menghibur dan menguatkan umat Yahudi di tempat pembuangan. Firman Profetis meyakinkan mereka bahwa Yahweh akan menyelamatkan umat-Nya dan merawat. Ia akan membalaskan musuh-musuh mereka, dalam penghakiman Allah di bumi, mereka akan menyaksikan ketetapan-Nya untuk menetapkan kemulyaan-Nya di muka bumi. Bangsa-bangsa tidak lagi akan menodai apa yang kudus bagi Tuhan.
Bagan 01. Berita Profetik Nabi Obaja
STATUS KINI ESKATOLOGI OBAJA
EDOM SION DITINGGIKAN
(Bangsa-bangsa berkuasa)
SION DIRENDAHKAN KEJATUHAN EDOM
(Bangsa-bangsa lain)
Hanya Yahwe yang mampu dan akan mentransformasikan dunia ini dan membawa ketertiban bagi kondisi yang anarkis. Transformasi ini adalah hikmat kerajaan Allah.Kerajaan Allah (Sion) akan di junjung tinggi ketika semua serangan terhadap ke-Tuhanan Allah di patahkan. Hari Tuhan akan membawa kehancuran bagi semua musuh anak-anakNya.
Hal ini terjadi dalam sejarah Aram., Asyur,Babel dan semuakerajaan. Yang bangkit dari jatuh. Kejatuhan mereka harus ditafsirkan bukan sebagai kejadian yang kebetulan, namun sebagai peristiwa Eskatologis yang memiliki Signifikansi terbesar. Inilah yang Obaja maksudkan ketika ia berkata bahwa Seir (kota besar Edom dan saingan Sion) akan jatuh agar Sion bisa bangkit: “Tuhanlah yang akan empunyai kerajaan itu” (ayat 21).
2. Berita Tentang Hari Tuhan (Exposisi Ayat 15)
”Sebab telah dekat Hari Tuhan,menimpa segala Bangsa.Seperti yang engkau lakukan demikianlah akan dilakukan kepada mu, perbuatanmu akan kembali menimpa kepalamu”.
Hari Tuhan (Yom Yahweh) adalah Era dimana Tuhan menghakimi, memurnikan sisa umat bagi diri-Nya, memperbaharui Ciptaan-Nya, membawa pembebasan penuh, dan mendirikan pemerintahan-Nya di bumi.Konsep Hari Tuhan dalam kitab Nabi-nabi kecil dapat dijabarkan sebagai berikut :
a) Definisi hari Tuhan harus dimulai dari KITAB AMOS ( 760SM) yang mentransformasi pandangan populer yang keliru. Bagi orang-orang sezaman-nya, hari Tuhan haruslah merupakan era yang lebih jaya dari pada zaman keemasan di bawah pemerintahan Yerobeam 2. Mereka secara keliru percaya bahwa Allah telah berjanji untuk menjadi Allah mereka dan untuk memberkati mereka karna mereka adalah bangsa pilihan dan umat yang diberkati. Amos secara sarkastis mengkritik kefanatikanmereka dan menyatakan bahwa Allah dapat dan akan melawan anak-anak kovenan. Ia akan mengubah terang penyataan menjadi kegelapan. Kemudian mereka akan meraba-raba dengan cemasnya, mencari keselamatan. Bagi mereka hari Tuhan hanya akan menandakan pencampakan, kengerian, penghakiman dan pengasihan ilahi. (Baca : Amos 5:18-20)
b) Hari Tuhan dalam KITAB HOSEA (750 SM) menandai pertanggung jawaban manusia kepada Allah, masa penghukuman ilahi (9:7) yang mengakibatkan ketandusan tanah dan pembuangan bangsa Israel(1:4;5:9; 10:10) manusia tidak berdaya untuk menolak kedatangan-Nya di dalam penghakiman (9:5-9)
c) Nabi Mikha (725 SM) mengaitkan hari Tuhan dengan bahasa Theofani. KataTHEOFANI berasal dari kata: THEOS =[Allah] dan PHANEIN =[Muncul].Merupakan menifestasi kemulyaan dan kekudusan Allah.
d) Seabad setelah Nabi Mikha dan sekitar 150 tahun setelah nabi Amos, Zefanya (630 SM ) merefleksikan akhir dari perkembangan panjang penggunaan profetis dan memberikan sumbangsih yang kreatif bagi gambaran hari Tuhan ( Zefanya 1:14-18 )Hari Tuhan disini terkait dengan kedatangan Yahweh untuk penghakiman, yang mengakibatkan kematian,pembasmian, dan pertumpahan darah. Didalam kitab Zefanya, hari Tuhan jelas mempunyai dimensi universal dan eskatilogis.
A. Aspek-aspek kedatangan Tuhan:
1. Era pentanggung jawaban
2. Iminensi theofani
3. Metafora: pengadilan dan peperangan
4. Tujuan utama:transformasi
5. Tujuan sekarang:kehidupan saleh
6. Cara:penghakiman dan pembebasan
B. Penjelasan Aspek-Aspek Hari Tuhan
1. Pertanggungjawaban.
Kata HARI mengacu kepada suatu priode waktu dalam sejarah penebusan atau suatu peristiwa.Ketika Tuhan menuntut pertanggungjawaban manusia atas tindakan-tindakan mereka.Itu adalah “hari penghukuman” (Yesaya 10:3).Para nabi mengajarkan bahwa Allah adil dan sabar dalam pemerintahan-Nya yang berdaulat atas segala bangsa dan bahwa setiap orang akan menanggung akibat perbuatan mereka sendiri. Rasul paulus menegaskan bahwa pertanggungjawaban manusia tidak berubah dengan kedatangan Tuhan kita: “Jangan Sesat” ! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan.Karena apa yang ditabur orang itu juga yang akan dituainya. (Galatia 6:7-8 )Tuhan bisa menghakimi manusia kapanpun.Ketika Ia menghakimi dalam sejarah, ekspresi ketidak benaran dan kemurkaan-Nya merupakan tanda dari penghakiman yang terakhir yang merupakan puncaknya.Setiap penghakiman Allah merupakan instruksi penghakiman Eskatologis.Hal ini merupakan relevansi para nabi yang selama ribuan tahun karena mereka masih menyampaikan tentang pertanggungjawaban kepada Allah dan kebencian-Nya terhadap arogansi manusia. Yesaya menuliskannya secara puitis,…> Baca = Yesaya 2:12-18.
2. Imanensi Theofani.
Kata Theofani artinya “pemunculan Allah”, dalam alkitab, pemunculan-Nya selalu dibarengi fenomena alam. Latar belakang dari gambaran tentang kedatangan Tuhan adalah peristiwa gunung sinai dimana Tuhan menyatakan kemuliaan-Nya kepada Israel (Keluaran 24:15-18; lihat 19:1819 ). “kedatangan” Sang Raja Agung di tengah-tengah umat-Nya menuntut persiapan yang ekstensif(pembangunan tabut dan kemah suci tabernakel.; konsekrasi para imam, kaum lewi, dan seluruh bangsa). Di gunung sinai, umat Israel begitu ketakutan menghadapi kedatangan Allah yang disertai dengan fenomena guntur,kilat,kegelapan (“awan tebal”),asap, api,gempa, dan suara guntur (Kel.19:16, 18-19 ; lihat Ibrani 12:18-21). Para nabi menggunakan gambaran Theofani yang dikaitkan dengan sejarah penyelamatan dari Mesir dan penyataan di Gunung Sinai, untuk mengkomunikasikan bagaimana dasyatnya kedatangan Allah didalam penghakiman kelak.
Hari Tuhan membayang-banyangi seluruh sejarah manusia,sehingga selalu begitu dekat.Hal ini membuat orang saleh selalu waspada, namun hari itu tetap akan membawa malapetaka dan tangisan tiba-tiba bagi semua yang tidak siap bertemu dengan Allah mereka. (Baca : Yesaya 13:9).
Pada hari itu Tuhan akan menyatakan kepada ciptaan-Nya, kemuliaan,keadilan,dan kekuasaan-Nya yang tidak mungkin dipahami secara tuntas.Ketika Ia datang dalam tatanan ciptaan-Nya, tidak satupun dapat mencegah-Nya ; gunung-gunung meleleh, bukit-bukit menjadi rata, dan lembah-lembah terbelah.Gambaran-gambaran ini menjelaskan konsep Israel tentang kedaulatan Allah atas ciptaannya (Baca : Maz.18:10 ; 96:11-13 ; 144:4 ; Yes. 26:21 ; 31:4 ; 64:1-3 ; Mikha 1:2-4 ; Nahum. 1:3-6).Kedatangan Yahweh dalam penghakiman merupakan pengalaman yang luar biasa.Ciptaan menjadi bergetar ketakutan, bergoncang, dan bergemetaran ketika didekati-Nya, seperti ketika Allah membimbing umat-Nya keluar dari Mesir.(Baca : Mazmur. 77:17-20).
3. Gambaran Pengadilan Dan Peperangan.
Kedatangan Tuhan bisa dibandingkan denganSUASANA PENGADILAN. Dalam pengadilan-Nya Yahweh adalah penuntut, saksi, dan hakim.Ia adalahHakim Agung yang berada diatas segenap ciptaan-Nya; “Tetapi Tuhan ada di dalam bait-Nya yang kudus. Berdiam dirilah di hadapan-Nya, ya segenap bumi!”( Habakuk 2:20; lihat Zefanya 1:7 ). Ketika Ia datang, Ia akan mengumpulkan semua bangsa dan “akan berperkara dengan mereka” (Yoel 3:2 ). Ia melontarkan tuntunan-tuntunan-Nya (Hosea 4:1-3), Ia juga adalah saksi untuk tuntutan tersebut ( Yeremia 29:23; 42:5; Mikha 1:2 ), menghakimi, dan menghukum yang bersalah.
Dasar dari dakwaan dan tuntunan-Nya , adalah kesombongan manusia, penolakan terhadap kerajaan-Nya, dan gaya hidup yang serakah dan mementingkan diri sendiri.
“Aku akan mendekati kamu untuk menghakimi dan akan segera menjadi saksi terhadap tukang-tukang sihir, orang-orang berzinah dan orang-orang yang bersumpah dusta dan terhadap orang yang menindas orang upahan, janda dan anak piatu, dan yang mendesak kesamping orang asing, dengan tidak taku kepada-Ku, firman Tuhan semesta alam”(Maleki 3:5; lihat Matius 25:31-46 ).
Pada gambaran kedua, Yahweh adalah PAHLAWAN ILAHI, yang datang untuk menegakkan di atas kerajaan-kerajaan manusia yang kacau, anarkis, dan otonomis. Sang pahlawan perang meluapkan murka-Nya melawan semua oposisi yang terjadi dalam kawasan pemerintahan-Nya. (Baca = Yesaya 13:13 )
Dalam murka-Nya, Ia datang dengan pembalasan, seperti perang dan pertumpahan darah. ( Baca = Yeremia 46:10 ) Gambaran tentang PENGADILAN DAN PEPERANGAN merupakan ekspresi metaforis pemerintahan Allah. Ia memerintah dalam penghakiman dan peperangan-Nya. Dalam murka-Nya, Ia membela nama-Nya, namun Ia juga membela semua mereka yang adalah milik-Nya dan mereka yang beriman kepada-Nya untuk perlindungan dan penyelamatan. Kata kerja “menyelamatkan” dan kata-kata yang berkaitan dengannya menunjukkan komitmen Tuhan untuk beridentifikasi dengan umat-Nya, membela mereka, memberi mereka kelegaan, mendorong mereka dengan penghakiman-Nya di sepanjang sejarah, membela mereka dihadapan musuh-musuh mereka, dan pada akhirnya membawa masuk era damai sejahtra, berkat, dan kemuliaan yang di dalamnya Tuhan akan hadir di antara umat-Nya.( lihat Habakuk 2:4,14; 3:2-19; Zefanya 3:14-20 ).
4. Tranformasi Dan Persiapan.
Tujuan hari Tuhan adalah transformasi total seluruh ciptaan. Transformasi mempunyai dua aspek: penandusan sebagai suatu bentuk penghakiman, dan pemulihan sebagai suatu bentuk anugerah ( 2Petrus 3:11-13 ).
Pertama, Transformasi adalah masa “penandusan” yang dilakukan oleh Allah semesta” (Yesaya 13:6 danYoel 1:15 ). Ciptaan akan mengerang, gunung dan lembah yang subur akan meratap, margasatwa akan meraung, dan tanah akan menjadi tandus ( Yesaya 13:9, 13; Amsal 1:2; Zefanya 1:2-3 lihat Petrus 3:10).
Kedua, Transformasi menunjukkan pemulihan ciptaan, ketika Tuhan mencurahkan semua berkat kebaikan Allah bagi anak-anak-Nya ( Hosea 2:21-23; Yoel 2:19-26; 3:18; Amsal 9:13-15). Roh-Nya akan memperbarui manusia dengan kekuatan fisik dan rohani, melahirkan mereka, dan memberkati mereka dengan anugerah-Nya agar mereka dapat hidup harmonis dengan kerejaan Allah ( Yeremia 24:7; 29:12-13; 31:31-34; 32:39; Yeheskiel 11:19-21; 36:22-32; 37:14, 21-28 ).
Selama berabad-abad Tuhan telah mencari sisa umat yang setia yang merespon proklamasi Hari Tuhan dengan Doa, Pengakuan Dosa, dan Penyerahan diri kepada Tuhan secara mutlak.Para nabi berulangkali menghimbau umat untuk merespons tawaran anugerah Allah untuk masa depan yang baru, untuk mencari perlindungan-Nya dan untuk hidup saleh. (Baca : Zefanya 2:2-3)
5. Hari Tuhan Dan Progres Penebusan
Cara penyampaian tentang hari Tuhan yang beragam dan kompleks memberikan kerangka kerja yang terinspirasi untuk menafsirkan peristiwa-peristiwa didalam sejarah penebusan.Pengusiran dari Taman Eden, Pemisahan berbagai bahasa dan bangsa di Babel, Hancurnya Sodom dan Gomora, Tulah-tulah dan kemenagan atas Mesir, penaklukan tanah perjanjian, penghakiman Allah dalam sejarah Israel dan Yehuda, Runtuhnya Samaria (tahun 722 SM),Pengepungan Yerusalem oleh Sanherin (701 SM), Runtuhnya Niniwe (612 SM), Kekalahan Mesir dan naiknya Babel (605 SM), semuanya memiliki tempat masing-masing didalam kerangka kerja eskatologis yang lebih luas dari Hari Tuhan.Masing-masing penghakiman meneguhkan pemerintahan Allah yang berdaulat.
Jadi HARI TUHAN adalah ; Kerangka kerja untuk menafsir sejarah, untuk menafsir bahwa masa kini ada dibawah kendali ilahi, dan juga untuk memproyeksikan hari final dimana pertanggungjawaban dituntut (Hari Tuhan secara eskatologis). Mereka mengerti bahwa Hari Tuhan adalah masa lampau, sekarang, dan akan datang. Kehadiran bersama aspek historis dan eskatologis telah menolong mereka hidup mawas seraya mereka melihat dengan iman kepada Tuhan atas ciptaan dan Raja atas bangsa-bangsa.
BAB III
KESIMPULAN
Dari pemaparan di atas maka tampaklah bahwa sejarah rasa benci antara orang Yehuda dengan orang Edom sudah berabad-abad lamanya dan mempunyai akar dalam perbedaan antara Yakub (Israel) dan Esau (Edom) Sebagaimana diceritakan dalam Kejadian 25:23; 27:39-40. perasaan benci itu dikobarkan lagi waktu orang Edom tidak mengizinkan orang Israel untuk melintasi tanah Edom, sesudah mereka keluar dari Mesir. (Bil 20:14-21), namun permohonan mereka ditolak, sehingga harus menelusuri jalan Gunung Hor dan mengelilingi tanah Edom. Dalam sejarah selanjutnya Bangsa Edom menjadi lebih dikenal sebagai bangsa Idumea, Idumea dan Orang Idumea mengacu kepada teritorial Edom yang diambil dari selatan Yehuda setelah kaum Yehuda diasingkan ke Babel. Bangsa Nabat memaksa bangsa Edom untuk meninggalkan Edom dan mendapatkan perlindungan dari Yehuda. Pada abad ke – 2 Yudas Makabe berperang melawan bani Esau di daerah Idumea. Kekalahan besar ditimpakan Yudas kepada mereka, mereka direndahkan dan dirampasinya. (1 Makabe 5:1-3,65). Raja Herodes Agung menelusuri leluhurnya sampai ke bangsa Idumea yang bertobat. Dalam perang Yahudi, Yosefus menggambarkan bagaimana bangsa Edom memihak kaum Zelot melawan “pendudukan“ Yahudi dan membantai lebih dari 20.000 penduduk Yerusalem yang kesemuanya demi “sebuah kemerdekaan”. Semenjak kehancuran Yerusalem, maka hancur pula Edom dalam sejarah.
Pemberitaan kitab Obaja memberikan sebuah kepastian akan kebenaran nubuatan Tuhan serta konsistensiNya terhadap janjiNya. Kepastian akan penghukuman terhadap musuh-musuh umat Allah menjadi berita sukacita serta penghiburan di tengah krisis yang dialaminya. Penghukuman terhadap bangsa-bangsa juga menunjukkan bahwa hanya Allah yang sanggup mentransformasikan dunia ke dalam ketertiban atas kondisi dunia yang anarkis. Konsep profetis tentang kedatangan hari Tuhan mengadung aspek-aspek penting bahwa penggenapan nubuat adalah kepastian yang sedang terjadi di dalam dunia masa kini dan berimplikasi pada kehidupan umat Allah yang seharusnya terus hidup dalam kekudusan Tuhan dan kebergantungan mutlak terhadap kedaulatan Allah, serta loyalitas dalam iman terhadap Allah yang setia.
[1] Nelson's Illustrated Bible Dictionary, Copyright © 1986, Thomas Nelson Publishers
[2] Wiersbe's Expository Outlines on the Old Testament © 1993 by Victor Books/SP Publications