Judul Buku : Pengantar Riset Kuantitatif & Kualitatif
Penulis : Andreas Bambang Subagyo,Ph.D
Penerbit : Kalam Hidup
Tahun : 2004
Jumlah Halaman : 468
______________________________________________________________________________
BAGIAN I
KONSEP-KONSEP DASAR
1. Arti Dan Fungsi Penelitian
Penelitian masa kini tidak lagi terkutub dalam penelitian obyektif versus subyektif, melainkan bergantung pada paradigm yang dipakai.
A. Paradigma positivis, yaitu anggapan dasar bahwa realitas atau kenyataan dan yang benar adalah tunggal, konkret dan dapat dibagi-bagi. Generalisasi dimungkinkan, hubungan sebab akibat juga dilegalkan oleh sebab itu penelitian ini terbebas dari nilai sehingga dapat disebut sebagai penelitian empirisme logis (p.34).
B. Paradigm post-positivis,mengakui kemajemukan realitas dan kebenaran karena semuanya adalah bentukan, bersifat holistic, dan kaitan subyek dan obyek terkait hubungan interaktif, sehingga generalisasi maupun hipotesis terikat dengan konteks (P.38).
C. Penelitian teologi dan keagamaan tidak dapat memakai paradigm positivism yang menuntut upaya pemutlakan semua kesimpulan penelitian, demikian pula dengan paradigm postpositivism yang cenderung merelatifkan secara ekstrim yang akhirnya menjerumuskan teologi kepada nihilism, sehingga seharusnya penelitian teologi dan keagamaan harus menerapkan keduanya secara kritis sesuai dengan filsafatnya (P.45).
D. Fungsi penelitian bergantung pada paradigma yang dipakai, jika
· Paradigmanya positivism maka fungsi penelitian adalah untuk menyediakan prinsip-prinsip umum, menetapkan fakta, meningkatkan pengetahuan dan pengertian, dan memecahkan masalah yang rumit.
· Paradigm postpositivism fungsinya penelitian adalah untuk menyediakan kebenaran yang tepat dan informasi yang otentik.
· Paradigm iman alkitabiah penelitian berfungsi untuk memperoleh kebenaran-kebenaran itu sendiri yaitu kebenaran yang diwahyukan (52-55).
2. Ancangan Dan Rancangan Penelitian
A. Ancangan positivis (kuantitatif) menekankan metode berfikir induktif dan bersandar pada kuantifikasi dalam pengumpulan dan analisis data untuk menguji hipotesis yang ditetapkan. Ancangan ini merupakan penelitian dengan metode ilmiah dalam memecahkan masalah berdasarkan pengamatan empiris (P.58).
B. Ancangan naturalis (kualitatif) adalah ancangan yang bersandar pada metode kualitatif dan deskriptif untuk mengumpulkan data, menghasilkan hipotesis dan simpulan. Dalam proses ini tidak menekankan pengukuran jumlah, intensitas dan frekuensi melainkan sifat realitas yang disusun secara social dan hubungan-hubungan di dalamnya (P.62).
C. Bagaimana memilih ancangan ? untuk ilmu yang sudah matang seperti kkimia dan fisikan, ancangan positivis lebih cocok namun ancangan ini terbatas untuk ilmu lainnya. Untuk penelitian teologi dan keagamaan kedua ancangan lebih baik menggunakan keduanya.
D. Rancangan penelitian adalah sebuah rencana untuk melakukan penelitian yang biasanya meliputi pernyataan yang pasti dan terperinci mengenai unsure-unsur yang akan diperiksa dan prosedur yang akan dipakai. Rancangan ini sudah harus berfungsi sebelum penelitian berlangsung untuk menghindari ketidak sinkronan bukti dengan pertanyaan yang ditetapkan (P.73).
3. Penelitian Eksperimental Dan Kuasi Eksperimental
A. Penelitian eksperimental bercirikan kebebasan peneliti mengubah tingkatan variable, adanya upaya pembandingan antara kelompok treatmen dengan kelompok pengendali, pengelompokan subyek penelitian dilakukan secara acak, dan harus dipastikan tidak adanya pembedaan treatmen sistematik (77-78).
B. Penelitian kuasi ekperimental berada di antara penelitian eksperimental dan korelasional (81-82).
C. Penerapan dalam bidang teologi dan keagamaan. Dalam bidang teologi peneliti tidak dapat menggunakan metode ekperimental, namun dalam penelitian keagamaan dapat dimungkinkan namun harus dengan pengawasan yang ketat (85).
4. Penelitian Kuantitatif Bukan Eksperimental
A. Penelitian survey adalah penelitian yang sampelnya diambil dari satu populasi dengan kuesioner , interview, dan pemeriksaan catatan/berkas sebagai alat pengumpul yang pokok.Tujuan survey ini untuk penjajakan, penggambaran, penilaian, prakiraan, penelitian dalam mengatasi hambatan operasional suatu program dan lain–lain. Langkahnya : tetapkan tujuan, pilih sampel, menulis unsure kuesioner, susun kuesioner, uji coba kuesioner, siapkan surat pengantar, mengirik kuesioner, analisa hasil dan laporkan(87-92).
B. Penelitian pengamatan sistematik merupakan penelitian dimana peneliti menggunakan lembar pengamatan dengan bantuan beberapa media untuk meneliti dalam kondisi yang sebenarnya dengan langkah-langkah : menentukan variable yang dapat diamati, menentukan pencatatan informasi, mengembangkan lembar pengamatan, memilih dan melatih pengamat (92-94).
C. Analisis isi a dalah teknik riset untuk menggambarkan isi yang tampak dalam bentuk komunikasi apapun secara obyektif, sistematik, dan kuantitatif. Langkah analisis meliputi penetapan tujuan, memperoleh tempat data, mengumpulkan bukti kontekstual, mengembangkan rencana pengambilan sampel data,mengembangkan prosedur coding, merencanakan prosedur analisis (94-95).
D. Penelitian kausal komparatif mirip dengan ekperimen namun peneliti tidak mengatur variable bebas. Langkah-langkahnya : pernyataan masalah, memilih kelompok, memilih kelompok pembanding,menyiapkan alat pengumpul data, menetapkan cara analisa data, dan merencanakan penafsiran (95-97).
E. Penelitian korelasional menjelaskan keterkaitan antara variable-variabel yang ditentukan dan mencari koofisien korelasi (98).
F. Penelitian untuk prakiraan merupakan penelitian korelasional perkiraan yang bertujuan untuk menetapkan tingkat kemungkinan bahwa sesuatu itu akan terjadi di masa depan (100-101).
G. Penelitian untuk evaluasi merupakan kegiatan penelitian yang luas dan penting untuk merancang, menjalankan dan memeriksa kegunaan program-program kemasyarakatan (101-104).
H. Penelitian dan pengembangan hampir mirip dengan penelitian evaluasi termasuk dalam metodenya sehingga penelitian evaluasi sebenarnya juga termasuk dalam penelitian ini (104).
5. Penelitian Kualitatif Bukan Eksperimental
A. Penelitian kualitatif ilmu social dan humaniora meliputi :
· Grounded Theory merupakan metodologi umum untuk mengembangkan teori berdasarkan data yang secara sistematik dikumpulkan dan di analisis. Cirri utama metode ini adalah adanya upaya perbandingan secara terus menerus antara data dan kategori yang sedang muncul serta sampling teoritis dari kelompok yang berbeda (108).
· Etnografi atau penelitian kebudayaan yaitu penelitian satu kelompok cultural apa adanya dalam waktu lama (110).
· Fenomenologi merupakan penelitian terhadap pengalaman manusia yang diperiksa secara terperinci (112-113).
· Studi kasus adalah penelitian yang diarahkan kepada sesuatu yang ada atau gejala yang diikat oleh waktu dan kegiatan. Penelitian ini bersifat empiris di dalam konteksnya yaitu ketika gejala dan konteks berada pada garis batas yang tidak jelas (114).
· Hermeneutic merupakan penelitian interpretasi teks atau makna tertulis tujuannya untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai konteks yang memberikan makna (118-120).
B. Penelitian lain dalam ilmu social
· Penelitian Biografi menghasilkan tulisan mengenai kehidupan seseorang (120).
· Partisipatif dibagi menjadi tiga yaitu penelitian kerja sama, aksi partisipatori, dan penelitian aksi (121).
· Penelitian klinis seperti studi kasus yang metodenya berbeda. Untuk metode kualitatif biasanya yang digunakan historis documenter, kuantitatif-kancah, filosofis, dan aksi. Cirri utama penelitian ini pertanyaan yang muncul dalam pengalaman klinis menentukan rancangan riset, klinik artinya tempat bagi mereka yang memerlukan dukungan baik medis, manajemen, pendidikan, hokum, ekonomi, dan lain sebagainya. (123-124)
C. Riset teologi biblika menyangkut teologi eksegetis dan alkitab. Dalam sejarahnya beberapa metode yang dipakai meliputi historis kritis, kritik kesusasteraan, analisis social saintifik, dan kritik kanon. Beberapa metode penelitian teologi berdasarkan bagian penting misalnya : penerjemahan, kritik teks, kritik sumber, kritik bentuk, kritik redaksi, kritik retorik dan kritik naratif (125-127).
D. Penelitian teologi dan filsafat agama. Tidak semua penelitian teologi bersifat eksegetis, namun didasarkan pada hasil-hasil penelitian biblika.
· Penelitian teologi sistematik, merupakan refleksi terhadap data Alkitab dengan tujuan memformulasikan dan mereformulasikan ajaran secara kritis. Dalam jangka panjang penelitian ini bertujuan memperbarui gereja, menjadikan kekristenan dipercaya dari pihak luar serta menantang struktur penindasan (148).
· Penelitian teologia praktika merupakan studi refleksi kritis dan konstruktif mengenai pengalaman dan interaksi manusia dalam masyarakat yang ada dan melibatkan korelasi kisah Kristen dan sudut pandang yang lain, yang membawa pada penafsiran makna dan nilai guna menghasilkan pedoman dan kecakapan sehari-hari dalam pembentuka pribadi serta masyarakat.
· Studi kasus pastoral merupakan studi yang mendeskripsikan, menganalisis dan menafsirkan data kualitatif (158).
· Penelitian filsafat agama merupakan penelitian kritis mempertimbangan ide filsafat agama dalam sepanjang jaman, ide filsafat tokoh dalam segala kenyataan, pokok keagamaan yang sentral dalam hidup manusia, masalah keagamaan yang actual dan teori agama dari segi keagamaan (160).
6. Penelitian kesejarahan adalah pencarian secara sistematis mengenai fakta-fakta yang berhubungan dengan pertanyaan-pertanyaan tentang masa lampau dan penafsiran fakta. Penelitian ini penting dalam penelitian teoogi dan keagamaan karena orang dapat belajar dari kesalahan-kesalahan dan penemuan-penemuan di masa lampau. Fungsi penelitian ini manusia bisa terbebas dari beban masa lampau, menyediakan kerangka moral untuk memahami masa kini, pembaharu masyarakat, perkiraan kecenderungan dan pengubah praktik.(165)
Bagian II Proposal
7. Masalah, merupakan pokok atau inti dari penelitian karena masalah itu yang menimbulkan penelitian.
A. Pernyataan masalah penelitian dapat dubuat setelah ada masalah kemudian disusunlah paragraph-paragraf yang menyatakan masalah penelitian. Masalah itu merupakan pengalaman (bukan hanya yang bersifat praktik namun juga pengamatan terhadap dua teori yang bertentangan) ketika menghadapi situasi yang tidak memuaskan sehingga ketidakpuasan itu sungguh-sungguh bermasalah. Masalah harus ditemukan melalui pengamatan, pengalaman, dan pemikiran sehingga hal itu dapat diteliti.
B. Kata pendahuluan berfungsi memberikan latar belakang permasalahan dan mengantarkan pembaca kepada masalah penelitian, dan oleh karena fungsinya tersebut maka pendahuluan harus membangkitkan minat orang untuk membacanya.
C. Penjelasan istilah hanya untuk menjelaskan istilah-sitilah yang pokok, yang tidak biasa, dan memiliki banyak konotasi (p.190)
D. Hipotesis dan pertanyaan penelitian.
· Hipotesis merupakan pernyataan deklaratif yang menunjukkan adanya kemungkinan hubungan tertentu di antara dua atau lebih variable yang dapat diuji (p.192). pemakaian hipotesis dimungkinkan jika ada informasi yang cukup mengenai hubungan-hubungan antara variable sehingga peneliti dapat menentukan hubungannya(p.193). criteria hipotesis yang baik yaitu bebas dari arti ganda, menyatakan hubungan antar variable, dan menyiratkan uji empiris (p.194).
· Penelitian jenis induktif tidak dapat menggunakan hipotesis karena peneliti harus membiarkan data-data mengungkapkan variable demikian juga penelitian naturalistic juga berkarakteristik penemuan bukan pembuktian hipotesis (p.196). penelitian berjenis eksploratif ini menggunakan pertanyaan penelitian mengenai apa yang ingin diketahui tentang situasi yang tidak memuaskan. Kapan kita menggunakan pertanyaan penelitian : saat tidak tersedia cukup informasi untuk merumuskan hipotesis, peneliti menyelidiki populasi bukan sampel, tidak adanya penentuan tingkat kemungkinan data pendukung hipotesa, dank arena peneliti tidak ingin menggunakannya (p.196)
E. Tinjauan kepustakaan merupakan upaya peneliti dalam meninjau dan memadukan penelitian yang mungkin telah dilakukan sebelumnya oleh orang lain dengan tujuan mengenal latar belakang dan sejarah masalah, menentukan cara-cara yang dipakai untuk menyelidiki masalah, memeriksa kekuatan dan kelemahan penelitian terdahulu, serta untuk mengembangkan kerangka kerja dan alasan penelitian yang akan dilakukan (198).
F. Tujuan penelitian adalah keinginan eksplisit peneliti untuk mengumpulkan data dengan cara tertentu untuk menjawab pertanyaan penelitian yang dikemukakan sebagai sasaran penelitian (p.215). tujuan ini menyajikan tindakan-tindakan yang akan dilakukan yang terperinci.
G. Kepentingan dan alasan penelitian dimaksudkan untuk menjawab “so what?” yang harus dilihat dari segi teoritis, yaitu sumbangan yang akan diberikan pada dunia ilmu pengetahuan. Selain itu adalah untuk kepentingan praktis yaitu pada penerapan ilmu pengetahuan (p.217).
8. Metode (berkaitan dengan prosedur pengumpulan data)
A. Rancangan penelitian meliputi pernyataan yang pasti dan terperinci mengenai unsure-unsur yang akan diperiksa dan prosedur yang akan dipakai. Rancangan itu akan membimbing peneliti dalam proses pengumpulan, analisis dan pengartian sesuatu yang telah diamati (p.220).
B. Populasi dan sampling : populasi adalah semua anggota kelompok unsure tertentu seperti orang-orang, kejadian, atau benda-benda. Jika populasinya manusia maka populasi bisa disebut subyek atau partisipan.(p224), sedangkan sampel adalah sebagian dari kelompok unsure yang lebih luas atau populasi(p.225) cara pengambilan sampel adalah dengan menentukan populasi, menentukan besarnya sampel, dan memilih sampel.
C. Pengumpulan data, keterbatasan dan anggapan dasar :
· Ada empat cara mengumpulkan data : wawancara, administrasi instrument, observasi dan pemeriksaan dokumen (p.226-227).
· Alat pengumpul data dapat meliputi daftar wawancara, daftar pengamatan, pedoman pemilihan dan pencarian, kuesioner, skala sikap, dan tes. (p.232) namun demikian beberapa hal yang harus diperhatikan adalah masalah validitas dan reliabilitas alat pengumpul.
· Ada tiga ukuran reliabitas : koefisiensi stabilitas, koefisiensi konsistensi, dan koefisiensi ekuivalensi. (p.234)
· Prosedur pengumpulan data menjelaskan bagaimana langkah-langkah pengumpulan data dengan metode yang dipilih serta alat yang akan dipakai (p.240) atau dengan istilah lain penjelasan mengenai pelaksanaan metode pengumpulan data, penerapan alat pengumpul data, dan penjelasan mengenai data yang akan diperoleh (p.241).
· Keterbatasan penelitian adalah pembatasan dari luar (di luar pengendalian peneliti), yang mengurangi kemampuan untuk menarik simpulan umum (p.242-243).
· Angggapan dasar ialah pernyataan tentang sesuatu yang diterima begitu saja sebagai kebenaran tanpa mempersoalkan bukti-bukti atau yang menjadi dasar dari keputusan-keputusan (p.243).
9. Analisis
A. Jenis analisis penelitian dapat berupa statistical atau yang non statistical karena semuanya bergantung pada jenis dan rancangan penelitian (p.246).
B. Analisis data kuantitatif harus memakai jenis statistical dengan mempertimbangkan tingkat pengukuran atau jenis data yang dikumpulkan yaitu pengukukuran nominal, ordinal, interval ataukah pengukuran rasio (p.246-248).
C. Analisis data kualitatif perlu dilakukan karena data yang diperoleh bersifat deskriptif sehingga perlu dianalisis agar dapat diartikan. Proses analisis data kualitatif merupakan proses mengubah sifat (transforming)data dan mencakup tiga subproses, yaitu deskripsi, analisis dan interpretasi (p.259). selain pandangan tersebut, pandangan lain menyatakan bahwa proses analisis sebenarnya sudah dimulai sejak perancangan dan selama pelaksanaan.
· Deskripsi berupaya tetap dekat dengan data sebagaimana aslinya dengan mempertanyakan “apakah yang terjadi di sini?”(p.261)
· Analisis membahas identifikasi cirri-ciri obyek serta menjelaskan secara sistematis hubungan di antara cirri-ciri itu dengan singkat dan bagaimana obyek beroperasi. Dari segi tujuan, analisis dapat juga diartikan sebagai pembahasan yang bersifat evaluative terhadap pertanyaan mengapa suatu system tidak beroperasi atau bagaimana meningkatkan operasi system itu (p.261).
D. Penyajian data merupakan penjelasan bagaimana cara mempersiapakan data agar dapat dianalisis, cara mengatur data, dan cara menggambarkannya (p.271). table atau bagan tanpa data yang akan dipakai dalam laporan penelitian perlu disampaikan.
E. Prosedur analisa data dan uji hipotesis menguraikan langkah demi langkah yang akan dilakukan untuk menganalisis data yang telah dikumpulkan dan telah disajikan (p.273). langkah ini harus telah dipirkan bersamaan dengan cara mengumpulkan data.
F. Penafsiran dan evaluasi, subproses ini menjadikan apa yang telah ditemukan dalam proses analisis menjadi dapat dimengerti. Penulis harus menjelaskan cara penafsiran yang telah diitentukan dan akan dilakukan (p.279).
10. Perencanaan Waktu Pelaksanaan, unsur lain, dan penulisan proposal
A. Rencana waktu pelaksanaan penelitian harus disampaiakn secara relistis dengan langkah-langkah (p.285- 289 ):
· Menetapkan setiap kegiatan pelaksanaan penelitian dan penulisan laporan, termasuk kegiatan-kegiatan yang lebih kecil ataupun sasaran yang hendak dicapai.
· Mendaftar kegiatan yang bergantung dan tidak bergantung kepada penyelesaian kegiatan-kegiatan sebelumnya.
· Membuat bagan kegiatan yang bergantung pada rangkaian waktu.
· Membuat bagan kegiatan yang berdiri sendiri.
· Menghubungkan bagan kegiatan.
· Menentukan perkiraan waktu untuk setiap kegiatan dan menempatkannya pada bagan.
· Menjumlahkan perkiraan waktu dalam setiap alur.
· Menentukan alur dengan jumlah perkiraan waktu yang terbanyak sebagai alur kritis.
B. Halaman depan dan bahan acuan
C. Penulisan dan penyerahan proposal. Proposal merupakan penuangan hasil merancang riset dalam bentuk tulisan (p.335).
D. Penyajian proposal secara lisan. Jika proposal disampaikan secara lisan maka beberapa hal yang harus disiapkan adalah isi yaitu hal-hal yang harus diterangkan maupun bahan yang meliputi table, kerangkan, gambar dan sebagainya (p.344).
Bagian III Pelaksanaan Dan Pelaporan
11. Pelaksanaan Penelitian
A. Etika dan aturan penelitian perlu dijunjung tinggi oleh peneliti, baik itu etika yang berlaku dalam masyarakat akademis maupun lembaga sponsor (p.413). etika-etika penelitian mencakup beberapa hal seperti yang berkenaan dengan kebersamaan ilmuwan, kepentingan pengetahuan, keterbukaan, dan ketidakberpihakan (p.416).
B. Langkah-langkah pelaksanaan meliputi Sembilan langkah :
1) Membuat, memperbaiki, memilih, dan menguji coba alat (417).
2) Memilih sampel, dalam hal ini penarikan sampel harus lebih dari cukup, bahkan lebih banyak dari yang diperlukan untuk menghindari karena satu dan lain hal peneliti kehilangan subyek. (p.417)
3) Membuat kesepakatan dengan subyek.
4) Mengumpulkan data, termasuk di dalamnya proses eksperimen sesuai dengan proposal (p.418).
5) Mengatur dan meringkas data dengan tujuan agar data mentah dapat diolah sehingga memungkinkan analisis yang efisien dan tepat (p.418).
6) Menganalisis data disesuaikan dengan jenis penelitian dan bentuk data yang diperoleh.
7) Menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan penelitian
8) Memeriksa penemuan tidak terduga
9) Meringkaskan penemuan dan menafsirkannya.
12. Penulisan Laporan Penelitian, merupakan langkah akhir dari proses penelitian agar hasil penelitian dapat diketahui oleh pihak lain, selain itu dengan cara tersebut sumbangan penelitian terhadap ilmu pengetahuan bersifat awet. (423)
A. Jenis-jenis laporan sangat bervariasi bergantung pada sasaran atau maksud pembuatannya, dan biasanya dikelompokkan menjadi tiga : laporan penelitian lengkap, artikel penelitian terpisah, dan laporan ringkas (p.424). adapun isi dari laporan penelitian meliputi : halaman depan, bagian utama laporan penelitian yaitu : pendahuluan, sintesi kepustakaan, metode penelitian, penyajian penemuan, pembahasan penemuan, dan bahan acuan. (p.424)
B. Laporan penelitian historis sangat berbeda dengan penelitian lainnya karena tidak ada format baku karena topic dan masalah tertentu menentukan bagaimana penyajiannpenemuan tersebut di atur (p.439).
C. Laporan penelitian kualitatif disebut juga penuturan (p.440) dan pasal-pasal di dalamnya mengikuti kategori-kategori dalam penelitian itu sendiri berdasarkan sistematika instrumentatif (441) yaitu masalah, tujuan, kerangka teori, data, analisis, dan simpulan.
D. Beberapa syarat penulisan laporan penelitian meliputi (451) :
1) Terperinci agar pembaca dapat memahami proses penelitian.
2) Disesuaikan dengan pembaca yang dituju.
3) Mengkomunikasikan apa yang actual dalam proses penelitian.
4) Menyajikan hasil penelitian secara komperehensif.
5) Tidak hanya menyajikan keberhasilan penelitian.
6) Dimulai dengan pembuatan kerangka laporan.
7) Disusun dengan judul-judul bagian yang jelas.