RINGKASAN BUKU
Identitas Buku :
Judul Buku : Gereja Anda Dapat Bertumbuh
Penulis : C Peter Wagner
Penerbit : Gandum Mas
Tahun Terbit : 2010
Jumlah Halaman : 182 halaman
Garis Besar Isi Buku :
Buku ini mengupas permasalahan tentang hakikat pertumbuhan Gereja, dan sekaligus mencermati bagaimana pergerakan pertumbuhan Gereja terjadi.
Pada bagian pendahuluan penulis menjelaskan latar belakang gerakan pertumbuhan Gereja yang sedang terjadi secara khusus di Amerika, serta bagaimana pertumbuhan Gereja didefinisikan dalam sebuah konsep, penjelasan tentang lembaga-lembaga pertumbuhan Gereja yang secara aktif melayani, penjelasan tentang tujuan pertumbuhan serta bagaimana penulis melakukan prediksi terhadap gerakan ini di masa yang akan datang.
Pasal satu berisi tentang beberapa data tentang Gereja-gereja di Amerika yang mengalami pertumbuhan sangat signifikan, dan bagaimana hal itu dapat terjadi. Strategi-strategi untuk membuat Gereja dapat bertumbuh juga dikupas dalam bagian ini, baik yang berkaitan dengan masalah kepemimpinan dan uraian tentang beberapa indicator penyebab pertumbuhan Gereja.
Pasal dua mengupas hakekat pertumbuhan Gereja yaitu masalah pengertian, sumber alkitabiah atau landasan teologis, peranan ilmu pengetahuan dalam pelaksanaan pelayanan gereja, secara khusus perannya dalam upaya menetapkan strategi pertumbuhan Gereja. Pada bagian akhir pasal ini terdapat uraian bagaimana penulis yang sebenarnya seorang peneliti ilmiah, bukan seorang praktisi Gereja menjelaskan tujuah prinsip penting dari sebuah gereja yang sehat.
Pasal ketiga merupakan sebuah tinjauan tentang masalah iman yang merupakan unsure pokok dalam hampir semua karya kristiani, penulis mencermati bahwa implementasi atau demonstrasi iman merupakan masalah yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan Gereja, hal ini coba ia kaitkan dengan bagaimana Yesus telah mengajarkan masalah iman kepada para pengikutnya sebagai rahasia pencapaian terhadap hal-hal besar serta syarat yang dibutuhkan bagi gereja yang bertumbuh. Iman menurut penulis harus menjadi bagian integral dari seluruh entitas gereja, baik pemimpin maupun jemaat. Iman disini harus dipahami sebagai sebuah tindakan aktif yang bekerja menanamkan sebuah keyakinan dan optimisme terhadap segala perencanaan yang telah mereka tetapkan.
Pasal empat lebih menyoroti sisi kepemimpinan seorang gembala dalam peran vitalnya bagi pertumbuhan sebuah gereja. Bagian ini berisi tentang bagaimana seharusnya paradigm yang dimiliki oleh seorang gembala sidang sebagai katalisator bagi pertumbuhan Gereja. Tanda penting pertama dari gereja yang sehat dan bertumbuh adalah gembala yang menganut cara berfikir serba mungkin dan kepemimpinan dinamisnya digunakan untuk mempengaruhi seluruh gereja supaya bekerja untuk bertumbuh, demikian ungkap penulis. Pada pasal ini juga memuat sebuah analisa statistic pertumbuhan gereja yang harus dilakukan seorang gembala agar menemukan titik kekuatan dan progresivitas program dan kinerja seluruh entitas gereja.
Pasal lima menekankan pembahasan pada peran penting kaum awam dalam sebuah gerakan pertumbuhan gereja sehingga harus ada upaya pembebasan dan pengoptimalan kekuatan kaum awam dengan baik. Gembala dianjurkan melakukan mobilisasi total terhadap pengerahan kaum awam agar dapat menjadi sumbangsih besar, menuntun mereka menemukan karunia rohani serta mewadahinya dalam setiap pelayanan gereja. Bagi penulis potensi terbesar bagi keefektifan penginjilan dalam sebuah gereja berasal dari kombinasi 10 % orang Kristen dewasa yang memiliki karunia untuk menjadi penginjil dengan orang-orang baru bertobat yang belum dua tahun mengenal Tuhan dalam suatu program yang direncanakan dan dibntuk bagi pertumbuhan Gereja.
Pasal enam memuat sebuah uraian mengenai sebuah konsep dasar tentang sebuah besarnya gereja, konsep tentang istilah “cukup besar”yang sangat mempengaruhi paradigm dan perilaku sebuah gereja, oleh sebab itu penulis menguraiakan beberapa kelebihan-kelebihan gereja besar dan factor pertumbuhan gereja yang paling maksimum. Kesimpulannya bagi penulis sebuah gereja yang bertumbuh dapat menganggap dirinya cukup besar jika gereja itu secara efektif memenangkan orang-orang yang terhilang bagi Kristus jika mereka menyediakan jangkauan pelayanan yang memenuhi kebutuhan anggota-anggotanya, dan jika gereja itu memperbanyak dirinya dengan merintis gereja baru.
Pasal tujuh berisi sebuah indicator keempat dari sebuah pertumbuhan gereja, yaitu sebuah rumusan sederhana yaitu ibadah raya + jemaat + sel = gereja. Ketiga komponen ini merupakan tiga unsure yang harus mendapat perhatian, diorganisir, serta dioptimalkan peran dan fungsinya.
Pasal delapan merupakan indicator pertumbuhan kelima yaitu bahwa keangotaan yang dasarnya terdiri atas kelompok orang yang sama, yang melintasi rintangan rasial, bahasa atau golongan, melainkan suatu unit yang homogeny baik dalam paradigm, motif maupun tujuan.
Pasal Sembilan mengupas masalah signifikansi sebuah upaya “outopsi” terhadap segala penghambat terhadap pertumbuhan Gereja, serta pelajaran apakah yang seharusnya dapat dijadikan sebagai sebuah pedoman bagi pertumbuhan di masa depan.
Pasal sepuluh merupakan tinjauan metodologis pekabaran injil yang berhasil, menurut penulis prinsip yang dianjurkan adalah pragmatism yang dikuduskan yang dapat diimplementasikan dalam tiga model penginjilan yaitu kebaktian pekabaran injil, autopsy kunci 73 (melalui penyebaran alkitab,PA), dan focus terhadap gereja local.
Pasal sebelas merupakan indicator terakhir dari sebuah geraja yang bertumbuh yaitu gereja yang mengatur prioritas mereka dengan baik. Tiga prioritas alkitabiah menurut penulis adalah kerajaan Allah, kesatuan tubuh Kristus, dan pekerjaan Kristus di dunia ini. bagian ini memuat pula mengenai keterlibatan gereja dalam segala bentuk keterlibatan social yang perlu perencanaan.
Bagain terakhir buku penulis mengungkapkan isi hati Allah yang menginginkan setiap Gereja bertumbuh dan hal itu menjadi sebuah tujuan sebagaimana Yesus ajarkan dalam setiap pelayananNya, serta beberapa tinjauan historis tentang pertumbuhan gereja yang terjadi dalam gereja mula-mula.
Tanggapan :
Meskipun buku ini ditulis oleh seorang pakar riset ilmiah dan bukan seorang praktisi pertumbuhan gereja atau gembala sidang, namun tidak berarti bahwa buku ini hanya berisi sekumpulan teori-teori kosong yang tidak teruji secara empiris, melainkan justru merupakan akumulasi dari beberapa pengalaman, pengamatan dan pemikiran yang dihasilkan dari sebuah data empiris yang kaya sehingga buku ini sangat baik untuk dijadikan sebagai bacaan wajib bagi setiap hamba Tuhan yang ingin mendalami tentang pertumbuhan gereja, maupun yang ingin mengembangkan gerejanya. Sisi praktis dari tulisan ini juga sangat menonjol yang dapat kita amati dalam setiap akhir pasal disertakan sebuah daftar pertanyaan reflektif dan diskusi untuk pendalaman terhadap materi.
Perpaduan antara sebuah tinjauan biblika yang didasarkan pada sebuahpemaparan konsep dalam Alkitab yang coba dipadukan dengan pengalaman praktis di lapangan melalui gereja-gereja di Amerika menjadikan buku ini menjadi sangat kaya konsep dan praksis sehingga mudah di terapkan dalam gereja kita. Meskipun pemikiran Donald McGavran sangat kental mewarnai pemikiran penulis namun beberapa konsep yang ditawarkan dalam buku ini sangat orisinal sehingga beberapa konsep sederhana yang ia tawarkan justru menjadi sangat penting, misalnya saja masalah pemahaman tentang pertumbuhan Gereja yang ia rumuskan sebagai segala sesuatu yang mencakup soal membawa orang-orang yang tidak memiliki hubungan pribadi dengan Yesus ke dalam persekutuan dengan Dia dan membawa mereka menjadi anggota yang bertanggung jawab (hal 11). Konsep ini menunjukkan sebuah pemikiran yang esensial di tengah-tengah pandangan yang memahami pertumbuhan gereja lebih bersifat materialistis, hedonis, dan kuantitatif.
Secara umum buku ini mengemukakan beberapa (tujuh) indicator dari gereja yang bertumbuh memberikan sebuah gambaran besar bagi pembaca yang sekaligus mempermudah pembaca untuk melakukan refleksi dan evaluasi terhadap gerejanya sehingga setiap gereja dapat memahami kondisinya, menetapkan langkah-langkah lanjutan, dan menetapkan strategi untuk mengembangkan gerejanya. Pada bagian lain juga penulis memberikan dorongan/motivasi agar setiap gereja melibatkan diri dalam melaksanakan pekerjaan Allah di dunia saat ini.