TEMA : MENANGKAP ISI HATI TUHAN
NATS : YOHANES 12: 24-26
PENDAHULUAN :
Tema yang sangat menarik tapi juga menantang, bagaimana saya bisa menangkap isi hati Tuhan? lha wong memahami sesama manusia saja sulit sampai ada pepatah “tingginya gunung dapat diukur dalamnya lautan dapat diduga tapi dalamnya hati siapa yg tahu”. meskipun kita sadar bahwa isi hati sering tercermin dlm perkataan dan tindakan, namun ternyata penafsiran terhadap perkataan dan tindakan mutlak diperlukan utk menemukan makna. Namun dalam kehidupan, pengalaman mengajarkan kpd saya bagaimana cara memahami isi hati istri saya yang sering tercermin dalam perkataan dan tindakannya, ternyata kuncinya adalah “ hubungan”. dengan hubungan yang intim maka kita dibawa pada sebuah potensi yg memampukan memperoleh makna.
Lalu apa yang bisa kita tangkap dari isi hati Tuhan melalui nats ini :
Konteks : peristiwa yg dicatat dlm nats ini adalah masa2 akhir pelayanan Yesus sebelum penyaliban. Yesus sdg melakukan perjalanan ke Yerusalem utk mengakhiri dan menyempurnakan misiNya. Nah dlm peristiwa itu Yesus dan para murid menghadapi situasi yang paradoks. Satu sisi Yesus mengalami penolakan, dan pertentangan yang semakin keras dimana org Farisi semakin menunjukkan rasa bencinya dan ancamannya dg nyata (ay 10, 19), namun di satu sisi Yesus justru menerima penghormatan yg luar biasa dari orang2 Yerusalem(12-18). ditambah lagi dg adanya orang2 Yunani yang sangat antusias ingin bertemu, berdialog dan mendapat pengajaran dari Yesus, siapa mereka :
1. Org proselite, org yunani asli yg mengadopsi agama dan tradisi Yahudi.
2. Org Ibrani/helenis yg tinggal di Yunani
Tpi siapapun itu, ada ciri2 yg melekat pd org Yunani yaitu pd umumnya adalah org terpelajar yg haus akan pengetahuan. Jika org2 spt itu sj berupaya mendengar ajaran Yesus, ini semakin meyakinkan para murid bahwa yesus adalah istimewa. Melihat gejolak dlm diri para pengikutNya itu Yesus ingin menyampaikan sesuatu yg sgt penting agar para murid tidak tergeser orientasinya atau fokusnya pada kemulyaan semu tersebut, maka Ia menanamkan suatu poin penting :
1. Bahwa keselamatan yaitu penganugerahan kehidupan kekal yg merupakan misi Yesus datang ke dunia, menjadikan kemulyaan dunia yg saat itu dirasakan para murid menjadi sgt tdk berarti, demikian juga penderitaan, penganiayaan dunia sbg resiko mengikut Kristus menjadi sgt tdk berarti. Kehidupan kekal jauh lebih penting, jauh lebih bermakna dibandingkan apapun sehingga Yesus berani menanggung resiko apapun utk tercapainya misi tersebut.
a. Ay 24. Yesus rela mati demi terjadinya multiplikasi kehidupan kekal bg manusia. Tentu tidak mudah mengajarkan sebuah kebenaran yg mulia ini, seperti kita mengajarkan rumus phytagoras kpd anak TK, maka Tuhan menyederhanakan konsep itu dg perumpamaan benih, yg harus mati agar bisa menjadi banyak. untuk menjelaskan bagaimana mungkjn bisa satu kehidupan Yesus cukup dibagi menjadi sedemikian banyak umat pilihanNya tanpa harus mengurangi kuantitas dan kualitasnya. Demi kemungkinan terjadinya hal itu tidak ada jalan lain kecuali “kenosis” filipi 2:6-8 yg menggambarkan bagaimana Yesus rela mengorbankan segalanya demi penyelamatan manusia.
b. Ay 27. Yesus harus bergumul dlm mengalahkan rasa takut, cemas, rasa sakit demi tujuan utama itu. Seperti seorang ibu yg mengabaikan beban, rasa sakit, dan resiko kematian demi kelahiran anaknya.
2. Implikasi/keterkaitan misi besar Yesus bagi umatNya adalah :
a. Misi kedalam : Hidup mengasihi Tuhan (ay25)
Istilah mencintai nyawa, ini tdk berarti tidak boleh care terhadap diri sendiri dan harus cenderung menyakiti diri. mencintai nyawa adalah org yg selalu berorientasi pd diri manusia, ini lazim disebut humanis dan yg lebih ekstrim adl hedonis.
Saat ini kita hidup dlm situasi kondisi atau jaman yg semakin kuat ingin menyeret kita menjauh dari Tuhan. Kehidupan umat semakin sekuler dan humanis sehingga tidak mampu lagi melihat keterlibatan Tuhan dalam hidupnya. Di eropa sekarang kekristenan mengalami krisis, gereja banyak yg kosong bahkan berubah menjadi tempat ibadah lain.
Kehidupan duniawi sangat menggiurkan, namun jika kita mengasihi dunia ini lebih dari kita mengasihi Yesus maka kita tdk akan mendapatkan bagian dr kehidupan kekal itu. Bandingkan dg didikan Tuhan kpd petrus dlm pasal 21. Kasih kpd Tuhan bukti dan wujud anugerah kehidupan kekal yg kita terima. Jk kasih kita kpd harta, kedudukan, dan hidup mengalahkan kasih kita kpd Tuhan maka itu menunjukkan bahwa kita belum terselamatkan krn masih belum mampu melihat kemulyaan dan kebesaran keselamatan dari Tuhan. Hidup rela memikul salib dan menderita karena Kristus wujud kekristenan kita yg sejati.
b. Misi Keluar : Keterlibatan dalam misi Tuhan (ay 26).
Tuhan mengundang umatNya utk terlibat dalam misi Tuhan tersebut dengan menjadi pelayan Tuhan. Konsep pelayanan tdk bisa kita persempit hanya dlm konsep pelayanan diakonia semata krn dalam doktrin gereja kita, ada tiga pilar dalam pelayanan Kristen :
diakonia : pelayanan sosial yg menjamin wujud kasih kpd sesama
koinonia : Keterlibatan dlm persekutuan gerejawi agar terjadi pertumbuhan rohani dan
penegakan disiplin gereja demi menjaga kekudusan hidup.
marturia : memastikan bahwa kabar injil didengar oleh semua orang
kita bisa melayani Tuhan dalam bidang yg berbeda2 namun dg satu syarat, yaitu “mengikut Kristus”
Arti mengikut : akeleutos : a = satu, sama dan keleutos = jalan
Jdi mengikut berarti menjadi satu/sama jalan dg kristus, artinya berkata seperti Yesus berkata, bertindak seperti yesus bertindak dan berfikir seperti yesus berfikir