Judul buku : Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran
Penulis : Hilda Karli
Penerbit : Generasi Info Media
Tahun : 2009
Halaman : 156 Hal
Garis Besar
Kurikulum tingkat satuan pelajaran merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Unsurnya meliputi tujuan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan dan silabus. Silabus dalam hal ini dipahami dan dimaknai sebagau suatu rencana pembelajaran satu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standart kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan belajar, indicator, penilaian, alokasi waktu dan sumber/bahan/alat belajar.
Beberapa Prinsip kurikulum KTSP adalah
1. Bagaimana suatu pelajaran atau kelompok pelajaran dapar memiliki relevansi.
2. Keterpusatan pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
3. Beragam namun terintegrasi.
4. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
5. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
6. Koperehensif dan kontinu.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dengan daerah.
Kurikulum KTSP disusun berdasarkan acuan operasional yang meliputi :
1. Peningkatan iman dan ketakwaan serta akhlak mulia.
2. Peningkatan potensi, kecerdasan dan minat
3. Potensi dan karakteristik daerah serta lingkungan.
4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional.
5. Tuntutan dunia kerja
6. Perkembangan IPTEK dan seni
7. Agama dan kepercayaan
8. Dinamika perkembangan global
9. Social budaya masyarakat setempat
10. Kesetaraan gender
11. Karakteristik satuan pendidikan.
Sedangkan komponen-komponen KTSP meliputi :
1. Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan
2. Struktur dan muatan
3. System penilaian yang mengikuti prinsip kontinuitas, validitas dan konsistensi.
Interaksi dan Tanggapan :
Dalam buku ini penulis mengupas tentang pengembangan-pengembagan yang dilakukan pemerintah sebagai wujud dari upaya yang mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional, baik itu yang menyangkut standart isi, standart proses, lulusan, tenaga kependidikan, sarana prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian. Kurikulum KTSP yang dibahas dalam buku ini merupakan inovasi pendidikan berkaitan dengan perencanaan dan pemilihan model belajar yang dapat mendorong peserta didik mengalami transformasi nilai-nilai dari ilmu pengetahuan. KTSP merupakan kurikulum yang strukturnya terdiri dari sejumlah mata pelajaran yang mengacu pada standart pendidikan Indonesia namun juga mengakomodasi kekayaan budaya local sebagai implementasi dari desentralisasi pengelolaan pendidikan.
Beberapa model pembelajaran inovatif dikupas secara tuntas dalam buku ini, termasuk bagaimana kurikulum ini dapat mengakomodasi segala bentuk kekayaan karakteristik dari setiap pelajaran, sehingga setiap pelajaran yang khas dan unik tetap dapat dipelajari secara kritis, aktif dan kreatif sehingga pembelajaran untuk menemukan dan memaknai sebagai sasaran utama dapat terwujud (discovery learning)
Secara positif KTSP mengakomodasi karakteristik daerah yang unik sehingga kebhinekaan terpelihara baik itu yang bersifat kultural maupun nilai-nilai kearifan local setempat. Model pembelajaran ini sekaligus dapat menjadi benteng pertahanan bagi bangsa kita untuk mencounter gelombang sekularisme yang semakin melenyapkan nilai-nilai budaya local bangsa yang sangat bernilai itu. Melalui KTSP juga ada jaminan pemerataan pendidikan bagi beberapa wilayah yang selama ini terabaikan, serta menjamin ketersediaan lulusan yang siap pakai untuk dunia kerja yang sesuai dengan kultur daerah masing-masing. Metode KTSP dapat mengantisipasi kekurangan yang selama ini terus menjadi polemic misalnya berkaitan dengan pelaksanaan ujian nasional karena melalui implementasi metode ini ujian sekolah harus mempertimbangkan beberapa prinsip seperti validitas, kontinuitas, dan konsistensi yang tentunya berbeda untuk setipa daerah.
Dampak negative dan kekurangan dari KTSP adalah adanya kemungkinan pemkotak-kotakan sehingga relevansi pendidikan sangat parsial. Di era globalisasi yang diidentikan dengan system pendidikan berkurikulum global yang diharapkan para lulusan dapat bersaing untuk tingkat internasional tidak akan terwujud karena dengan prinsip KTSP pendidikan justru menjadi sangat kontekstual. Ditengah-tengah paradigm berfikir global dan bertindak local yang berkembang selama ini menjadi berubah dengan pendekatan KTSP karena secara holistic semuanya berciri local.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar