I. Identitas Buku :
A. Judul Buku : Liku-Liku Problema Rumah Tangga
B. Penulis : Clyde M.Narramore
C. Penerbit : Yayasan Kalam Hidup
D. Tahun Terbitan : 1985
II. Latar Belakang Penulis
Clyde M.Narramore adalah seorang doctor ahli dalam ilmu jiwa yang telah memiliki ijin praktek dan merupakan ketua Narramore Christian Foundation, suatu lembaga internasional yang bergerak dalam bidang konseling dan pendidikan di California. Dr Clyde M.Narramore menyandang gelar doctor pendidikan dari Columbia University. Beberapa jabatan ia telah emban misalnya
- Ketua dan pendiri Rosemead Graduate Scholl of Psychology.
- Salah satu dari sembilan anggota Task Force on Family violence yang dibentuk oleh kejaksaan tinggi Amerika Serikat.
- Pembicara dalam beberapa kesempatan di gedung Putih dan lembaga pemerintah Amerika.
- Pembawa acara program radio “Psychology for Living” yang disiarkan secara luas.
Pengalamannya yang begitu banyak memungkinkannya untuk menghasilkan suatu tulisan yang sangat bermutu seperti buku ini.
III. Garis Besar Isi Buku
Secara garis besar penulis menguraikan tulisannya ke dalam 14 pasal yang isinya sebagai berikut :
1. Pada bagian awal bukunya penulis mengemukakan akar permasalahan
hidup manusia semakin berat dan kompleks akibat dosa yang terus berkembang, pola kehidupan sekuler dan humanistik yang semakin tak bertuhan dalam masyarakat global menimbulkan begitu banyaknya masalah tertimbun dalam masyarakat. Keluarga Kristen memiliki peran sentral dalam mengemban tanggung jawab dari Allah untuk menjadi garam dan terang bagi dunia.
2. Bagian kedua ini penulis membahas tentang pola kehidupan keluarga yang sehat yang memiliki 12 karakteristik, baik yang menyangkut hubungan internal dalam keluarga, hubungan eksternal dengan dunia luar, maupun pola hubungannya dengan Tuhan.
3. pola kehidupan sekuler yang melimpah dengan permasalahan hidup yang pelik memerlukan pemulihan yang mendasar melalui pembaharuan tabiat baru melalui Yesus Kristus.
4. Pemberian kiat-kiat khusus mengenai hal-hal apa saja yang harus diteliti,
dipertimbangkan sebelum pernikahan, karena hal ini akan sangat mempengaruhi
bagaimana pernikahan itu selanjutnya terjadi.
5. penulis mengungkapkan bahwa ada begitu banyak kebencian yang tersimpan dalam suatu pernikahan yang seharusnya cepat diatasi, bagaian ini disampaiakn bagaiman mengatasi kebencian terhadap teman hidup, baik mengenai masalah seks, dan permasalahan lainnya.
6. masa kanak-kanak sebagai masa penenaman nilai dan pembentukan karakter seharusnya seorang anak dididik secara benar dan bertanggung jawab sesuai dengan jalan Tuhan.
7. Penulis mengemukakan semakin meningkatnya prosentase jumlah orang-orang berusia di atas 60 tahun seharusnya semakin memberikan perhatian lebih bagi penanganan dan pemberian bantuan terhadap permasalahan hidup bagi masyarakat usia senior tersebut, haruskah mereka ditampung dirumah ? bagaimanakah seharusnya keluarga memperlakukannya.
8. Membahas beberapa dampak yang dapat membahayakan perkembangan anak, baik dampak yang ditimbulkan oleh televisi, alcohol dan obat bius, pornografi, dan juga beberapa permasalahan seperi aborsi maupun beberapa penyimpangan seksual dibahas secara mendalam dalam bagian ini.
9. Bagian ini penulis mengupas seluruh aspek kehidupan manusia yang integral dan saling terkait yaitu antara tubuh, jiwa dan rohnya. Beberapa kelainan atau gangguan dalam diri setiap orang kemungkinan besar dipengaruhi karena faktor fisiologis, biologis, dan kejiwaan yang tidak berkembang secara sehat.
10. Sexual abuse menjadi topik yang dibahas dalam bagian ini, penulis mengemukakan beberapa motif, dan potensi yang sering memicu timbulnya sexual abuse terhadap anak-anak, dampaknya terhadap perkembangan korban, anggapan-anggapan yang salah serta penjelasan karakteristik dari pelaku sexual abuse, dan di bagian akhir dari bab ini penulis mengemukakan juga implikasi rohaninya bagi pembaca.
11. bagian ini mengupas tentang permasalahan mengapa seseorang yang mengalami permasalahan berat memerlukan penolong dari seorang ahli yang professional, apa yang meringtangi seseorang tidak mencari pertolongan kepada professional, dan mengapa Alkitab tidak menjawab semua persoalan manusia di dunia ini.
12. pada bab ini penulis memberikan kiat-kiat dan pemikiran mengenai kepada siapa seharusnya seorang yang bermasalah meminta bantuan.
13. bagian terakhir selain penulis mengemukakan tanggung jawab gereja dalam turut ambil bagian dalam pelayanan, serta bagaiman seharusnya gereja melakukan pelayanan terhadap permasalahan ini, penulis sekaligus menantang gereja masa kini untuk memberikan kontribusi yang berarti dalam pelaksanaan pelayanan ini.
IV. Pandangan Teologis Penulis
Meskipun penulis tidak berasal dari kalangan teolog dan tidak dididik dalam lembaga pendidikan teologi secara formal, namun pendekatan, analisa, dan penangananya terhadap permasalahan kehidupan yang terjadi menunjukkan jika penulis adalah seorang Kristen yang sejati, yang pemahaman teologinya dapat dipertanggung jawabkan. Meskipun secara pengalaman sudah cukup memadai untuk merumuskan suatu pemikiran yang baru, pemahaman psikologinya juga mumpuni, namun penulis tetap menyadari bahwa setiap permasalahan harus juga ditinjau dari dimensi teologis, sehingga setiap pemikiran dan kontribusinya menjadi sangat lengkap. Beberapa bukti pemikiran teologisnya yang sangat alkitabiah terungkap melalui beberapa pandangannya :
A. Dr Narramore sangat menyadari bahwa pada dasarnya akar permasalahan yang menyebabkan semakin kompleksnya problema hidup manusia adalah dosa manusia yang menggiring manusia untuk mengikuti pola hidup yang sekuler, “makin sekuler dan makin tak bertuhan suatu masyarakat, makin banyak masalah yang tertimbun di dalam tubuh masyarakat itu, jika kita tidak mengikut sertakan Allah di rumah kita, di sekolah….,maka kita akan menanggung akibat-akibat yang tak terelakkan, dan dampaknya keluargalah yang kena pukulan paling parah” hlm.8. penulis mendasarkan pemikiran tersebut dalam II Timotius 3:1-3.
B. Bagi penulis konsep keluarga yang sehat adalah suatu keluarga yang menjadikan setiap anggotanya dapat bertumbuh secara bersama-sama di dalam Tuhan (hlm12). Baginya keluarga bukanlah sekelompok manusia yang sekedar hidup bersama dan berbagi pengalaman, melainkan dalah setiap pribadi, baik yang tua maupun yang muda menikmati kehidupan ini dan sedang bertumbuh menjadi orang-orang sebagaimana yang direncanakan Allah baginya. Pemahaman ini adalah pemahaman yang seperti Allah sendiri maksudkan ketika membentuk suatu keluarga pertama dalam kitab Kejadian, yang kemudian diperjelas dalam kitab-kitab selanjutnya di dalam Perjanjian Baru.
C. Berdasarkan beberapa pandangannya, sangat jelas bahwa Dr Narramore menyakini bahwa manusia terbagi menjadi tiga aspek, Tubuh, Jiwa dan Roh (trikotomi). Dalam hal 20 dan 172 sangat jelas bahwa Dr Narramore membedakan secara prinsip tentang kebutuhan yang berbeda-beda dari setiap aspek hidup tersebut.
D. Dari segi teologi pendidikan Kristen Dr Narramore lebih banyak menekannkan pada pendekatan interpretation, artinya tugas dalam pendidikan Kristen adalah mengkaitkan perspektif-perspektif kekristenan dan praxis kepada dunia kontemporer, anak perlu dibimbing untuk menafsirkan tradisi, pengalaman iman masa lalu, dan mengambil makna untuk masa kini. Hal ini nampak pada ide pemikirannya yang menyatakan bahwa orang tua haruslah menolong anak-anaknya menafsirkan kejadian-kejadian masa sekarang dalam terang Firman Tuhan dan rencanaNya bagi dunia (hlm.21).
E. Meskipun penulis hidup dan melayani di tengah-tengah dunia yang sekuler dan Kristen yang cenderung Liberal, namun ia sangat kuat berpegang pada prinsip kebenaran dasar Firman Tuhan terutama dalam manajement keuangan. Dr Narramore menuliskan bahwa satu segi yang paling penting dalam keuangan adalah perpuluhan (hlm.25). menurutnya anak-anak harus diajar melalui pengalaman hidupnya dalam keluarga melalui keteladanan orang tua tentang berkat yang dialami jika mereka memberikan persembahan. Konsep ini menurutnya haruslah menjadi pola kehidupan setiap pribadi dalam keluarga.
F. Dr Narramore sangat yakin dengan kebenaran imannya terhadap Firman Tuhan bahwa pemulihan terhadap segala permasalahan hidup ini hanya akan terjadi jika ada transformasi menyeluruh dalam hidup manusia, yaitu melalui kelahiran baru (hlm.33). menurutnya perangai atau tabiat yang barulah yang dapat memampukan manusia menyenangkan hati Allah (Rom 8:8), tidak ada satupun yang dapat dilakukan manusia dengan kekuatannya sendiri untuk mengubah perangainya yang berdosa.
V. Kontribusi Buku
A. Buku ini bukan hanya sekedar buku yang mudah dibaca, mudah dipahami, namun juga sangat praktis karena banyak disertai dengan contoh-contoh kisah nyata yang banyak membantu bagi konselor-konselor junior yang baru memulai pelayanan dalam bidang konseling.
B. Tulisan yang berbobot dan ilmiah seorang pakar psikologi, namun juga dapat dipertanggungjawabkan secara iman Kristen. Suatu telaah mendalam terhadap masalah-masalah psikologis yang ada disekitar kita namun ditinjau dari sudut pandang iman Kristen sehingga sungguh menjadi tulisan yang lengkap.
C. Penulis memberikan suatu kiat-kiat penting kepada pembaca berkaitan dengan pernikahan. Banyak hal-hal kecil yang jarang sekali orang lain pikirkan dan pertimbangkan, namun dikupas oleh penulis dengan sangat mendalam, misalnya saja mengenai visi kedepan, kecerdasan, kesehatan, bakat, sahabat-sahabat disekitar pasangan, dan tingkat kerohanian. Hal ini seringkali disepelekan namun dalam kehidupan pernikahan menjadi aspek yang sangat penting.
D. Penulis juga mengingatkan pembaca mengenai penanganan masalah dalam rumah tangga (bab 5) bahwa masalah sekecil apapun haruslah di selesaikan secara cepat dan tuntas karena jika tidak masalah itu akan menjadi masalah yang kompleks dan sangat membahayakan keutuhanrumah tangga.
E. Masa kanak-kanak sebagai masa pembentukan dan peletakan dasar kepribadian anak seharusnya disadari oleh orang tua dengan cara mendidik anak-anak secara benar, hal ini disoroti oleh penulis dalam
bab 6, tentang bagaimana mendidik anak secara tepat dan benar.
F. Pembaca diingatkan akan betapa pentingnya memahami orang-orang tua secara benar sebagaimana yang Allah kehendaki. Penulis memberikan pemikiran mengenai bagaimana kita harus memperlakukan mereka, hal-hal apa saja yang perlu dipikirkan untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan orang tua.
G. Pendidikan dan pendisiplinan sangatlah menentukan masa depan anak-anak kita, penulis memaparkan bagaimana seharusnya kita mendidik dan mendisiplin mereka dari segala potensi yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan terhadap perkembangannya, misalnya saja TV, Musik, alcohol, sex, dan sebagainya.
H. Kehidupan manusia ini menurut penulis terbagi menjadi tiga aspek yaitu roh, tubuh, dan jiwa, yang saling terkait dan saling mempengaruhi, sehingga setiap permasalahan yang timbul dalam kehidupan manusia haruslah ditangani dari sumbernya, menurutnya seorang harus menemukan sumber permasalannya barulah didapatkan solusinya.
I. Penulis pada bagian akhir buku secara eksplisit menantang gereja masa kini untuk berperan secara aktif mengambil bagian dalam memberikan bantuan terhadap permasalahan kehidupan manusia yang semakin kompleks ini. Gereja ditantang untuk mengembangkan diri guna menjadi suatu lembaga yang kompeten dalam pelayanan masa kini secara holistic.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar